Mantan penyerang Nigeria, Yakubu Aiyegbeni, menjelaskan alasan Super Eagles gagal lolos di Piala Dunia FIFA 2026. Menurutnya, ketergantungan berlebihan pada striker Victor Osimhen menjadi faktor utama kegagalan tim.

Dalam laga melawan RD Kongo, ritme permainan Nigeria terlihat menurun setelah Osimhen digantikan oleh Adams Akor di babak kedua. Tim asuhan Eric Chelle akhirnya kalah melalui adu penalti, sehingga tiket ke ajang bergengsi tersebut gagal diraih.
Yakubu menekankan bahwa meskipun Nigeria memiliki beberapa striker lain, hanya Osimhen yang benar-benar tampil agresif dan memberikan ancaman nyata di lini depan. Ketergantungan pada satu pemain membuat strategi tim menjadi mudah terbaca lawan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Analisis Yakubu terhadap Susunan Pemain
“Ketika Anda melihat susunan pemainnya, itu adalah tanda bahaya karena kami hanya punya satu penyerang di tim Nigeria,” ujar Aiyegbeni dalam podcast Home Turf. Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran tentang kurangnya variasi serangan.
“Ada sekitar empat striker lain, tapi hanya satu yang berprestasi. Hanya satu yang bermain seperti orang gila di lapangan. Dia agresif dan mudah marah ketika ada yang salah,” tambahnya. Hal ini menunjukkan perbedaan mentalitas antara Osimhen dan penyerang lainnya.
Yakubu menilai masalah bukan pada kualitas Osimhen, melainkan kesiapan pemain lain untuk mengambil peran lebih aktif. Ketergantungan pada satu striker membuat tim rentan ketika Osimhen tidak berada di puncak performa.
Baca Juga: Christian Pulisic Alami Cedera Hamstring Ringan Saat Bela Timnas AS
Perbandingan dengan Generasi Sebelumnya

Yakubu membandingkan situasi saat ini dengan generasi sebelumnya: “Dulu, ada saya, Julius Aghahowa, Obafemi Martins, dan Victor Agali. Semua orang ingin bermain.” Generasi sebelumnya memiliki kedalaman lini depan yang lebih merata, sehingga tekanan tidak hanya jatuh pada satu pemain.
Ia menyoroti mentalitas para pemain saat ini yang cenderung pasif: “Jika saya di bangku cadangan, saya kesal, tetapi para pemain ini, jika mereka tidak bermain, telah menerima bahwa Victor adalah pemain inti yang pantas.”
Perbedaan sikap ini, menurut Yakubu, menjadi salah satu faktor mengapa tim nasional saat ini kurang fleksibel dalam menghadapi tekanan dan situasi kritis di pertandingan penting.
Pesan Yakubu untuk Masa Depan
Yakubu menegaskan, “Jangan salah paham, Victor adalah nomor satu, salah satu yang terbaik di dunia, tetapi penyerang lain yang kami miliki belum siap bermain.” Pernyataan ini menjadi peringatan bagi Federasi Sepak Bola Nigeria untuk menyiapkan regenerasi striker.
Ia menekankan pentingnya membangun kedalaman skuad agar tidak tergantung pada satu pemain. Strategi ini diperlukan untuk menghadapi turnamen besar seperti Piala Dunia.
Yakubu berharap pengalaman ini menjadi pelajaran bagi manajemen dan pelatih Nigeria agar fokus pada pengembangan mentalitas dan kualitas pemain secara menyeluruh, sehingga Super Eagles bisa lebih kompetitif di masa depan. Simak terus pembahasan sepak bola terupdate lainnya hanya di footballnewshd77.com.
