Meisterschale, yang akrab dikenal sebagai trofi “mangkuk salad,” adalah simbol tertinggi supremasi dalam Bundesliga atau sepak bola Jerman dan menjadi incaran setiap klub Bundesliga yang ingin menorehkan namanya dalam sejarah kejuaraan.
Trofi ini tidak hanya berhias untuk diperebutkan setiap musimnya. Tapi juga sarat dengan sejarah panjang serta nilai artistik dan simbolik yang tinggi, menjadikannya salah satu ikon olahraga yang paling dihormati di Eropa. Simak dan ikuti terus berita terkini dari dunia olahraga sepak bola Jerman yang telah kami rangkum secara lengkap , di FOOTBALL NEWS.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Sejarah dan Asal-Usul Meisterschale
Meisterschale adalah trofi bergengsi yang diberikan kepada juara sepak bola Jerman sejak tahun 1949 dan khusus untuk juara Bundesliga sejak musim 1963/64. Trofi ini secara resmi menggantikan patung Viktoria, sebuah piala bersejarah yang hilang selama Perang Dunia II dalam kondisi yang penuh kekacauan dan tidak pernah kembali ditemukan hingga masa reunifikasi Jerman. Dengan kehadiran Meisterschale, asosiasi sepak bola Jerman dapat melanjutkan tradisi memberikan penghargaan bagi para juara. Sekaligus mengabadikan sejarah kejuaraan sejak awal abad ke-20.
Desain Meisterschale dirancang oleh Elisabeth Treskow, seorang profesor seni dan pandai emas ternama dari Jerman, yang bekerja di Kölner Werkschulen. Bentuknya yang unik berupa piring bundar besar dengan permukaan cekung membedakannya dari trofi sepak bola konvensional dan membuatnya mendapat julukan “mangkuk salad” atau “salad bowl.” Trofi ini mencatat nama klub-klub juara sejak musim 1903, dimulai dari VfB Leipzig, yang menjadi juara Jerman perdana. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya klub juara, trofi ini mengalami perluasan dua kali, pada tahun 1981 dan 2009. Dengan penambahan cincin perak berhiaskan batu tourmaline untuk menampung lebih banyak nama pemenang.
Meisterschale dan Maknanya dalam Sepak Bola Jerman
Meisterschale bukan sekadar trofi yang diperebutkan setiap musim Bundesliga. Melainkan sebuah simbol yang sarat makna dalam sejarah dan budaya Sepak Bola Jerman. Trofi ini mewakili prestasi tertinggi yang dapat diraih oleh sebuah klub di kancah nasional. Sekaligus menjadi penghubung antara generasi juara dari masa lampau hingga masa kini. Dengan nama-nama klub juara yang diabadikan sejak tahun 1903. Meisterschale berfungsi sebagai arsip hidup dan saksi bisu perjalanan panjang sepak bola Jerman yang penuh dinamika dan perubahan.
Makna Meisterschale juga terkait erat dengan solidaritas dan kontinuitas dalam sepak bola Jerman. Terlebih karena keberadaannya menggantikan patung Viktoria yang hilang akibat Perang Dunia II. Trofi ini menjadi lambang semangat juang dan kebangkitan kembali sepak bola Jerman pasca-perang yang sempat mengalami masa-masa sulit. Setiap ukiran nama klub pada trofi ini bukan hanya menunjukkan keberhasilan sebuah tim. Tetapi juga mengingatkan akan kebersamaan dan tradisi yang terus terjaga dalam dunia sepak bola Jerman.
Baca Juga: Wow! Al-Hilal Siap Bajak Bruno Fernandes dari Manchester United!
Meisterschale Jadi Warisan Abadi di Bundesliga
Meisterschale telah menjadi warisan abadi dalam sejarah sepak bola Jerman sebagai simbol prestasi tertinggi dan kontinuitas kompetisi nasional. Trofi ini bukan hanya penghargaan bagi juara Bundesliga. Tetapi juga monumen yang mencatat seluruh perjalanan panjang sepak bola Jerman sejak awal abad ke-20. Setiap nama klub juara yang terukir dalam Meisterschale menjadikan trofi ini sebagai catatan sejarah hidup yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan sepak bola Jerman.
Keunikan Meisterschale sebagai warisan abadi semakin diperkuat dengan peran desain artistik dan fungsional yang dibuat oleh Elisabeth Treskow, seorang profesor seni pandai emas. Bentuk piringan besar yang menampilkan cincin perak tambahan memberi ruang bagi pengukiran nama pemenang baru seiring berjalannya waktu. Hal ini mencerminkan komitmen untuk melestarikan sejarah kompetisi sekaligus memotivasi klub-klub untuk menorehkan nama mereka dalam daftar juara yang terus bertambah. Sehingga Meisterschale tidak pernah kehilangan relevansi dan nilai historisnya.