Dele Alli kembali ke lapangan bersama FC Como, yang pernah menjadi salah satu bintang muda yang paling bersinar di dunia sepakbola.
Sejak bergabung dengan Spurs pada tahun 2015, ia dikenal karena gaya permainan yang mengesankan dan kemampuannya mencetak gol dari berbagai posisi. Prestasi tersebut membawanya meraih gelar PFA Young Player of the Year dua kali berturut-turut dan menjadikannya salah satu pemain terpenting dalam skuad timnas Inggris di Piala Dunia 2018. Namun, perjalanan kariernya tidak selalu mulus, dan berbagai tantangan mulai menghampirinya.
Seiring berjalannya waktu, performa Alli mengalami penurunan yang signifikan. Berbagai faktor, termasuk cedera, perubahan manajemen klub, dan tantangan di luar lapangan, memengaruhi kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi. Meskipun pindah ke klub Everton dan sempat dipinjamkan ke Besiktas, Alli tidak mampu kembali menampilkan permainan terbaiknya. Pada musim panas 2024, setelah kontraknya dengan Everton berakhir.
Ia menghadapi situasi yang sulit tanpa tim dan harus berlatih tanpa kompetisi resmi. Pastinya merupakan hal yang berat bagi seorang pemain dengan reputasi sempat gemilang. Namun, kabar terbaru membawa harapan baru bagi Alli. Ia mendapat tawaran untuk berlatih bersama Como, sebuah klub di Serie A Italia, di bawah arahan pelatih Cesc Fabregas. Ini merupakan kesempatan penting bagi Alli untuk membuktikan dirinya kembali dan berusaha mendapatkan kontrak permanen.
Dengan fokus untuk memulihkan kebugaran fisik dan mentalnya, banyak penggemar berharap bahwa Dele Alli dapat kembali ke jalurnya dan menemukan kembali potensi yang pernah mengantarkannya ke puncak kariernya. Berikut ini, kami akan memberikan informasi menarik dari sepak bola yang telah kami rangkum di FOOTBALL NEWS.
Perjalanan Awal Dele Alli
Dele Alli lahir pada 11 April 1996 di Milton Keynes, Inggris, dan sejak usia dini menunjukkan bakat luar biasa dalam sepakbola. Dia memulai kariernya di akademi MK Dons, di mana ia direkrut pada usia 11 tahun. Pada musim 2012-2013, Alli diberi kesempatan untuk debut di tim utama saat berusia 16 tahun. Sejak saat itu, ia dengan cepat menarik perhatian berkat penampilan yang mengesankan dan kemampuan mencetak gol yang menonjol.
Dalam dua setengah tahun berikutnya, ia mencatatkan 88 penampilan resmi dan mencetak 24 gol untuk MK Dons. Menjadikannya salah satu talenta muda paling menjanjikan di Inggris. Keberhasilan Alli di MK Dons membawanya bergabung dengan Tottenham Hotspur pada Februari 2015 dengan biaya awal sebesar £ 5 juta. Meskipun ia dipinjamkan kembali ke MK Dons untuk menyelesaikan sisa musim. Alli segera menunjukkan bahwa dia siap bersaing di level tertinggi.
Di musim debutnya bersama Spurs, ia tampil gemilang dengan mencetak 10 gol dan memberikan 11 assist, yang membuatnya meraih gelar PFA Young Player of the Year. Performa luar biasanya menjadikannya bintang yang bersinar di Liga Premier, serta tempat kunci di skuad tim nasional Inggris. Alli juga membuat debut internasionalnya pada tahun 2015 dan terpilih untuk berpartisipasi dalam Piala Eropa 2016.
Saat itu, ia mencetak gol yang indah dalam laga perdananya sebagai starter melawan Prancis di Wembley. Semakin menegaskan statusnya sebagai salah satu gelandang terbaik Inggris. Dengan talenta luar biasa dan potensi yang sangat besar. Perjalanan awal Dele Alli di MK Dons dan Tottenham Hotspur memberikan harapan besar untuk masa depannya di dunia sepakbola.
Baca Juga: Peter Cklamovski Resmi Jadi Pelatih Malaysia Pada 1 Januari 2025
Kabar Terbaru Dele Alli Kembali di Como
Dele Alli kini berusaha menghidupkan kembali karirnya di Como. Sebuah klub Serie A yang dikelola oleh mantan bintang sepakbola, Cesc Fabregas. Setelah menjadi pemain bebas setelah kontraknya dengan Everton berakhir pada Juli 2024. Alli mencari kesempatan untuk berlatih dan membangun kembali kebugarannya. Dia terakhir kali bermain dalam pertandingan kompetitif pada Februari 2023 saat dipinjamkan ke Besiktas di Turki, dan sejak itu. Ia telah berjuang dengan berbagai masalah cedera yang menghambat kemajuannya.
Alli terlihat menyaksikan pertandingan Como melawan AS Roma, di mana timnya berhasil meraih kemenangan 2-0, pada 16 Desember 2024. Dalam pernyataannya, Fabregas mengungkapkan bahwa ada kemungkinan Alli akan mulai berlatih dengan tim setelah Natal untuk membantu dirinya mendapatkan kembali kondisi fisik yang diperlukan.
Meskipun saat ini belum ada kontrak yang ditawarkan, kesempatan untuk berlatih di Como memberikan harapan baru bagi Alli untuk memperbaiki citranya di dunia sepakbola. Dengan pelatihan yang dimulai pada 26 Desember. Alli berharap dapat menunjukkan kemampuannya dan membuktikan bahwa dia masih memiliki potensi untuk bersaing di level tertinggi.
Como saat ini berada di posisi 17 dalam klasemen Serie A dan sedang berusaha menghindari zona degradasi. Sehingga kehadiran Alli di klub ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif. Jika Alli berhasil membuktikan dirinya selama sesi latihan, Ia mungkin akan memperoleh kontrak permanen dan melanjutkan karirnya di liga top Eropa.
Tantangan di Tottenham Hotspur
Meskipun Dele Alli memulai kariernya di Tottenham Hotspur dengan cemerlang. Ia segera menghadapi serangkaian tantangan yang berdampak pada performanya di lapangan. Setelah masa-masa awal yang sukses, kembalinya pelatih Jose Mourinho ke Spurs pada tahun 2019 menjadi titik balik yang signifikan bagi Alli. Di bawah kepemimpinan Mourinho, gaya permainan tim berubah drastis. Perubahan taktik ini membuat Alli kehilangan posisi terbaiknya dalam skema tim.
Performa Alli mulai menurun, dan ia kesulitan untuk menemukan tempat reguler sebagai pemain inti di bawah pelatih yang berbeda. Bersamaan dengan perubahan manajerial, gangguan fisik juga menjadi masalah bagi Alli. Cedera yang berulang membuatnya tidak dapat memberikan kontribusi maksimal kepada tiba. Dalam dua hingga tiga musim berikutnya, waktu bermainnya semakin terbatas, dan ia sering kali tersingkir dari skuad utama. Membuat banyak penggemar dan pengamat sepakbola mempertanyakan kemampuannya untuk kembali ke performa terbaik.
Tindak lanjutnya di lapangan mulai kehilangan keunggulan yang sebelumnya dimilikinya, yang mengarah pada keputusannya untuk meninggalkan Spurs pada tahun 2021. Setelah meninggalkan Tottenham, Alli bergabung dengan Everton di bawah manajer Frank Lampard.
Sayangnya, di Everton pun tantangan serupa muncul, di mana ia tidak mampu menunjukkan performa yang diharapkan baik di liga domestik maupun saat dipinjamkan ke klub Turki, Besiktas. Kombinasi dari tantangan fisik, mental, dan situasional telah mengubah perjalanan kariernya di Tottenham menjadi sebuah pengalaman yang penuh liku-liku. Mengantarkannya pada masa-masa sulit yang harus dihadapi dalam mencari jalan kembali ke bentuk terbaiknya.
Kesimpulan
Dele Alli, yang pernah menjadi sorotan sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, kini berjuang untuk kembali ke jalur yang benar. Dengan kesempatan baru di Como, ada harapan bahwa ia dapat menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya dan menempuh jalan menuju pemulihan tidak hanya secara fisik tetapi juga mental.
Sebagai penggemar sepakbola, kita semua berharap untuk menyaksikan kebangkitan karier Alli dan kontribusinya yang berharga di lapangan. Ikuti terus informasi menarik lainnya dari dunia olahraga Sepak Bola yang sangat kami rekomendasikan untuk kalian kunjungin.