Atalanta Gagal Memanfaatkan Peluang Analisis Pertandingan Melawan Celtic

Bagikan

Atalanta vs Celtic di pertemukan di pertandingan UEFA Champions League pada 24 Oktober 2024 di Gewiss Stadium, Bergamo, berakhir dengan hasil imbang tanpa gol 0-0.

Atalanta Gagal Memanfaatkan Peluang Analisis Pertandingan Melawan Celtic

Pertandingan tersebut menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan kedua tim di kompetisi ini, di mana keduanya berjuang untuk meraih poin yang berharga demi peluang melaju ke fase berikutnya. Di FOOTBALL NEWS kita akan menganalisis jalannya pertandingan, performa para pemain kunci, taktik yang diterapkan oleh masing-masing tim, serta dampak dari hasil pertandingan ini terhadap klasemen grup.

Babak Pertama

Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, dengan kedua tim berusaha menguasai permainan. Atalanta, sebagai tuan rumah, mencoba untuk mengambil inisiatif ofensif. Mereka mengandalkan kecepatan pemain sayap dan penguasaan bola di lini tengah untuk menciptakan peluang. Namun, pertahanan Celtic yang terorganisir dengan baik membuat Atalanta kesulitan untuk mencetak gol.

Pada menit ke-20, Atalanta memiliki peluang terbaik pertama mereka melalui Duván Zapata. Penyerang asal Kolombia itu menerima umpan silang dari sisi kiri dan melepaskan tembakan keras, tetapi usaha tersebut masih mampu digagalkan oleh kiper Celtic, Kasper Schmeichel, yang tampil gemilang di bawah mistar gawang. Schmeichel menunjukkan kualitasnya dengan melakukan beberapa penyelamatan penting, memberikan rasa aman bagi lini pertahanan Celtic.

Celtic kemudian mencoba untuk merespons dengan beberapa serangan balik cepat. Adam Idah, yang ditugaskan sebagai ujung tombak, berusaha untuk menciptakan peluang, namun layanan dari lini tengah dan sayap tidak selalu tepat sasaran. Meskipun begitu, Celtic berhasil menjaga disiplin di lini belakang, mengurangi peluang Atalanta.

Di babak pertama, kedua tim saling bertukar serangan namun tidak ada gol yang tercipta. Wasit akhirnya meniup peluit panjang setelah 45 menit, menandakan akhir babak pertama dengan skor 0-0.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Atalanta tampak lebih agresif dalam usaha mereka untuk meraih gol. Mereka meningkatkan tekanan dan mengubah strategi menyerang, mencoba untuk memanfaatkan kelemahan Celtic. Namun, pemain belakang Celtic, yang dipimpin oleh Liam Scales, menunjukkan ketangguhan dan kebersamaan yang solid dalam bertahan.

Peluang terbaik bagi Atalanta hadir pada menit ke-60 ketika Mario Pasalic melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan yang masih bisa ditepis oleh Schmeichel. Kesempatan demi kesempatan yang diciptakan Atalanta tampaknya sia-sia, karena ketidakberuntungan dan penyelesaian akhir yang kurang baik menjadi penghalang utama bagi mereka.

Celtic berusaha membangkitkan semangat untuk melawan serangan Atalanta dan juga memiliki beberapa momen berbahaya. Callum McGregor mencoba untuk mengatur permainan dari lini tengah dan memberikan umpan kepada Reo Hatate, yang berusaha mencari celah di pertahanan Atalanta. Namun, pertahanan tuan rumah tetap solid.

Menghadapi tekanan, Atalanta akhirnya melakukan pergantian untuk menambah daya serang. Penyerang baru yang masuk mencoba untuk memberikan energi tambahan, tetapi meskipun ada beberapa peluang tambahan, Atalanta gagal mencetak gol. Momen terbaik bagi Celtic juga datang ketika Idah berhasil melepaskan tembakan di menit ke-75, namun masih lemah dan mudah ditangkap kiper Atalanta, Juan Musso.

Pertandingan semakin memanas menjelang akhir waktu, dengan kedua tim berusaha untuk mencari gol. Namun, tidak ada yang mampu merobek jaring lawan. Dengan hasil akhir 0-0, kedua tim harus puas dengan satu poin.

Performa Pemain Kunci

Berikut ini adalah pemain-pemain yang berhasil berkontribusi pada pertandingan:

Atalanta

  • Kasper Schmeichel: Kiper veteran Celtic ini tampil menonjol dengan sejumlah penyelamatan penting yang menjaga gawangnya tetap perawan. Penampilannya menjadi kunci dalam menahan serangan Atalanta yang agresif.
  • Duván Zapata: Pemimpin lini depan Atalanta, meskipun tidak berhasil mencetak gol, ia tetap menjadi ancaman dengan kecepatan dan kekuatannya di lini serang. Usahanya dalam menciptakan peluang sangat berharga bagi tim.
  • Mario Pasalic: Pasalic menjadi motor serangan Atalanta dan menciptakan beberapa situasi berbahaya. Permainannya yang lugas dan pergerakan tanpa bola membuat lini tengah Celtic kesulitan.

Celtic

  • Kasper Schmeichel: Kiper Celtic membuat banyak konversi penyelamatan, kinerjanya sangat berkontribusi pada hasil imbang ini. Schmeichel menunjukkan kualitasnya yang mumpuni sebagai penjaga gawang.
  • Liam Scales: Bek Celtic ini mengorganisir lini pertahanan dengan sangat baik. Ia mampu menghalau serangan dari Atalanta dan menjaga pertahanan Celtic tetap solid.
  • Callum McGregor: Kapten Celtic ini berusaha untuk mengontrol permainan di lini tengah. Ia memberikan dukungan yang kuat di pertahanan dan membantu menyerang dengan berbagai umpan yang akurat.

Baca Juga: Udinese Tampil Dominan, Cagliari Tak Berdaya Dalam Laga 2-0!

Taktik Atalanta

Taktik Chelsea=

Under Gian Piero Gasperini, Atalanta berusaha menerapkan formasi 3-4-1-2. Strategi ini memberi mereka fleksibilitas dalam menyerang dan bertahan. Dalam pertandingan ini, mereka cenderung lebih banyak mendominasi penguasaan bola, mencoba untuk menciptakan ruang dan peluang di area pertahanan Celtic. Atalanta memanfaatkan kecepatan dan kreativitas pemain sayap mereka untuk menembus pertahanan lawan.

Namun, Atalanta harus menghadapi kesulitan ketika para pemain Celtic yang terorganisir dengan baik membatasi pergerakan mereka dan mengurangi peluang untuk mencetak gol. Meskipun mereka memiliki penguasaan bola yang lebih baik, penyelesaian akhir mereka kurang efektif, dan banyak peluang terbuang sia-sia.

Taktik Celtic

Celtic di bawah pelatih Brendan Rodgers menerapkan formasi 4-3-3 yang berfokus pada kekuatan di lini tengah dan serangan balik. Mereka memprioritaskan pengendalian ruang dan mengandalkan kecepatan di sayap dengan Idah dan McGregor sebagai pushing force. Celtic berusaha untuk menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang, di mana mereka berfokus pada disiplin pertahanan dan memanfaatkan peluang dalam serangan balik.

Meskipun terlihat dalam beberapa momen, Celtic tidak berhasil mencetak gol, karena ketidakmampuan memaksimalkan peluang yang ada. Pertandingan ini menguji ketahanan dan ketekunan mereka dalam bertahan melawan serangan Atalanta yang dominan, dan mereka berhasil menjaga gawang tetap perawan.

Kesimpulan

​Pertandingan antara Atalanta dan Celtic pada 23 Oktober 2024 berakhir dengan hasil imbang 0-0, mengingatkan kita bahwa dalam sepak bola, hasil akhir tidak selalu mencerminkan jalannya permainan.​ Meskipun Atalanta mendominasi penguasaan bola dan menciptakan lebih banyak peluang, mereka tidak mampu menyelesaikannya dengan baik. Di sisi lain, Celtic menunjukkan ketahanan dan disiplin dalam pertahanan yang patut dicontoh.

Dua tim ini memiliki perjalanan yang panjang di UEFA Champions League, dan hasil imbang ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya penguasaan bola, penyelesaian akhir, dan pertahanan yang solid. Kedua tim harus tetap optimis dan berfokus untuk memperbaiki performa mereka saat memasuki sisa kompetisi. Atalanta dan Celtic harus siap menghadapi tantangan selanjutnya untuk meraih poin berharga demi mencapai tujuan mereka di pentas Eropa. Pertandingan ini menunjukkan bahwa setiap titik dalam fase grup memiliki nilai penting dalam perjalanan menuju sukses. Klik link berikut ini untuk mengetahui apa saja seputar bola hanya di footballdolphinsofficial.com.